Sabtu, 05 Juli 2014

Mengevaluasi Kondisi Keuangan Perusahaan



 Mengevaluasi Kondisi Keuangan Sebuah Perusahaan
2.3.1. Analisa Rasio
Manajer keuangan sebuah perusahaan dapat menggunakan laporan keuangan untuk menilai kondisi keuangan perusahaan tersebut.Bagian yang penting dari penilaian ini adalah analisis rasio ( ratio analysis), yang evaluasi atas hubungan yang terjadi antara berbagai variable dalam laporan keuangam. Rasio rasio keuangan biasanya diklasifikasikan menurut karakteristik karakteristik yang menjjadi ukuran.Karakteristik-karakteristik tersebut antara lain :
Ø Ukuran likuiditas
Likuiditas (liquidity)adalah kemampuan sebuah perusahaan untuk memenugi kewajiban kewajiban jangka pendeknya.Tingkat likuiditas yang tinggi dapat meningkatkan keamanan perusahaan,namun tingkat likuiditas yang berlebihan dapat mengurangi pengembalian perusahaan,contoh perusahaan memiliki jumlah kas yang berlebihan merupakan suatu pemborosan dan dapat mengurangi pengembalian sebuah perusahaan . Dua ukuran likuiditas yang umum digunakan adalah sebagai berikut :
1.    Rasio Lancar.
Rasio lancar membandingkan aktiva lancar dengan kewajiban lancer dalam bentuk rasio.  Rasio ini dinyatakan dengan :

                                    Current Asseets (Aktiva Lancar)
Rasio Lancar   =
                                    Current Liability (Kewajiban Lancar)

2.    Rasio Cepat
Rasio cepat membutuhkan sedikit penyesuaian dari rasio lancar.Persediaan mungkin tidak dapat diubah menjadi kas dengan mudah dan oleh sebab itu dapat dikeluarkan ketika menilai likuiditas.Untuk mendapatkan indikasi yang lebih konservatif mengenai likuiditas sebuah perusahaan,rasio cepat tidak memasukkan persediaan sebagai bagian dari pembilang.

                                           Kas + Sekuritas yang dapat diperjualbelikan + Piutang Usaha
            Rasio Cepat     =         
                                                            Kewajiban Lancar
Oleh karena rasio cepat tidak memasukkan persediaan sebagai bagian dari pembilan,rasio ini menjadi lebih kecil daripada rasio lancar bagi semua perusahaan yang memiliki persediaan.Semakin besar rasio cepat perusahaan,maka semakin besar likuiditasnya.

Ø Ukuran efisiansi
Rasio-rasio efisiensi mengukur seberapa efisien perusahaan telah mengelola aktiva aktivanya.Dua rasio efisiensi yang popular dijelaskan dibawah ini :
1.    Perputaran persediaan
Perusahaan lebih suka menghasilkan tingkat penjualan yang tinggi dengan investasi yang rendah pada persediaan karena akan semakin sedikit modal yang terikat.Namun, tingkat persediaan yang terlalu rendah juga tidak menguntungkan karena mengakibatkan terjadinya kekurangan pasokan yang juga dapat mengurangi penjualan. Untuk menilai hubungan antara tingkat persediaan perusahaan dengan penjualan kita dapat menggunakan rasio perputaran persediaan :

                                                             Harga Pokok Penjualan ( COGS)                             
            Perputaran persediaan     =
                                                                   Persediaan
2.    Perputaran aktiva
Perusahaan lebih menyukai mendukung tingkat penjualan yang tinggi dengan jumlah aktiva yang relative rendah sehingga artinya perusahaan dapat memanfaatkan aktiva yang telah diinvestasikan secara efektif. Perusahaan yang memiliki aktiva yang berlebihan berarti telah menginvestasikan modalnya dengan tidak bijaksana. Untuk mengukur koefisiensian perusahaan dalam menggunakan aktivanya, kita dapat menghitung rasio perputaran aktiva. Rasio ini dinyatakan dalam perhitungan sebagai berikut.
                                                     Penjualan Bersih (Net Sales)
            Perputaran Aktiva  = 
                                                       Total Aktiva

Ø Ukuran pengungkit keuangan (financial leverage)
Pengungkit (leverage) keuangan mencerminkan tingkat sejauh mana perusahaan menggunakan dana pinjaman untuk mendanai aktiva-aktivanya.Perusahaan yang meminjam sebagian besar modalnya memilii tingkat leverage keuangan yang tinggi.Hal ini dapat memberikan pengaruh yang menguntungkan bagi para pemilik keuntungan yang diperoleh memberikan kinerja yang baik, karena keuntungan yang diperoleh perusahaan dapat disebarkan ke kelompok pemilik yang relative kecil.Namun, ketika perusahaan memberikan kinerja yang buruk,,, tingkat leverage keuangan yang tinggi bias membahayakan.Perusahaan dengan tingkat leverage keuangan yang tinggi akan menaggung biaya pendanaan tetap yang tinggi ( beban bunga ) yang harus dibayar tanpa melihat berapa besar tingkat penjualan yang dihasilkan oleh perusahaan.Perusahaan perusahaan ini memiliki kemungkinan lebih besar mengalami masalah dalam pelunnasan utand utangnya dan oleh sebab itu dianggap sebagai perusahaan yang memiliki risiko tinggi.sebaliknya,perusahaan yang memperoleh sebagian besar modalnya dari pendanaan ekuitas akan menaggung pembayaran utang yang lebih kecil dan karenanya memiliki risiko rendah.
Meskipun tingginya proporsi pendanaan ekuitas dapat mengurangi risiko, Hal ini juga bias memaksa keuntungan agar disebarkan secara luas ke banyak pemegang saham.Perusahaan yang sangat bergantung pada ekuitas pada umumnya memiliki pemegang saham dalam jumlah besar yang akan bebagi keuntungan perusahaan. Hal ini kemungkinan dapat mendilusi keuntungan yang dibagikan ke masing masing pemegang saham sebagai deviden.
1.    Rasio Utang terhadap Ekuitas
Rasio utang terhadap ekuitas ( debt to equity ratiioo) adalah ukuran jumlah pendanaan jangka panjang yang diberikan oleh utang relative terhadap ekuitas.Rasio ini dinyatakan dalam rumus sebagai berikut :
                                                               Utang Jangka Panjang
Rasio Utang terhadap Ekuitas  =   
                                                                    Ekuitas Pemilik
2.    Rasio kelipatan pembayaran bunga
Rasio kelipatan pembayaran bunga (times interest earned ratio ) mengukur kemampuan perusahaan untuk menutup pembayaran bunganya.Jika sebuah perusahaan memiliki tingkat laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) yang rendah relative terhadap besarnya beban bunga. Penurunan sejumlah kecil EBITdi masa depan dapat memaksa perusahaan gagal membayar pinjamannya.Sebaliknya, tingkat EBITyang tinggi relative terhadap beban bunga tahunan menunjukkan bahwa meskipun EBIT tahun depan mengalami penurunan yang substansialm, perusahaan masih tetap mempu menutup beban bunganya. Rasio kelipatan pembayaran bunga sebagai berikut :

                                                            Laba sebelum Bunga dan Pajak ( EBIT)
Kelipatan Pembayaran Bunga   = 
                                                            Beban Bunga Tahunan

Ø Ukuran Profitabilitas
Ukuran profitabilitas menunjukkan kinerja operasii sebuah perusahaan selama satu periode tertentu. Jumlah laba yang dihasilkan oleh perusahaan dapat diukur relative terhadap tingkat penjualan, aktiva, atau ekuitas perusahaan. Rasio  rasio yang mengukur hubungan hubungan ini dijelaskan sebagai berikut
1.    Margin Laba Bersih (net profit margin)
Margin laba bersih adalah ukuran laba bersih sebagai prosentase dari penjualan.Rasio ini mengukur perbandingan setiap penjualan yang nantinya menjadi laba bersih.Margin laba bersih dihitung dengan cara sebagai berikut :

                                         Laba Bersih
Margin Laba Bersih   = 
                                        Penjualan Bersih


2.    Pengembalian atas aktiva (Return On Assets)
Pengembalian atas aktiva (ROA) mengukur laba bersih perusahaan sebagai persentase perusahaan sebagai persentase dari total jumlah aktiva yang dimanfaatkan okeh perusahaan,
                             Laba Bersih
            ROA  =   
                             Total Aktiva
Semakin tinggi ROA,maka semakin efisien perusahaan tersebut memanfaatkan aktivanya untuk menghasilkan laba bersih .
3.    Pengembalian atas Ekuitas ( Return On Equity)
Pengembalian atas Ekuitas ( ROE) mengukur pengembalian bagi para pemegang saham biasa sebagai persentase dari investasi mereka pada perusahaan.Para pemegang saham lebih menyikai nilai ROE yang sangat tinggi karena ROE yang tinggi menunjukkan pengembalian yang tinggi relative terhadap jumlah investasi yang telah mereka tanamkan. Pengembalian atas ekuitas dinyatakan dalam :

    Laba Bersih
ROE  =  
                Ekuitas Pemilik
2.3.2.Interpretasi rasio rasio keuanganyang berbeda dari norma industri
Rasio - rasio
Interpretasi umum jika rasio berada jauh di bawah normal

Interpretasi umumjika rasio berada jauh di atas normal

Rasio Likuiditas
  Rasio Lancar
Kekurangan likuiditas
Kelebihan likuiditas
  Rasio Cepat
Kekurangan likuiditas
Kelebihan likuiditas
Rasio Efisiensi
  Perputaran persediaan
Kelebihan persediaan
Kekurangan persediaan
  Perputaran aktiva
Kelebihan tingkat aktiva secara relative terhadap penjualan
Kekurangan aktiva berdasarkan  tingkat penjualan yang ada
Rasio Pengungkit
  Rasio utang terhadap    ekuitas
Tingkat utang jangka panjang yang rendah
Tingkat utang jangka panjang yang berlebih
  Kelipatan pembayaran bunga
Potensi masalah arus kas karena mengharuskan pembayaran bunga yang tinggi trelatif terhadap laba yang tersedia unutuk pembayaran bunga.
Perusahaan dapat dengan mudah membayar utangnya
Rasio Profitabilitas
  Margin laba bersih
Beban relative tinggi terhadap penjualan
Beban relative rendah terhadap penjualan
  Pengembalikan atas aktiva
Laba bersih relative rendah terhadap jumlah aktiva yang dimiliki oleh perusahaan
Laba bersih relative tinggi terhadap jumlah aktiva yang dimiliki oleh perusahaan
  Pengembalian atas ekuitas
Laba bersih relative rendah terhadap jumlah ekuitas yang telah diinvestasikan dalam perusahaan
Laba bersih relative tinggi terhadap jumlah ekuitas yang telah diinvestasikan dalam perusahaan

2.3.3.      Sumber sember informasi untuk analisis rasio
Untuk membantu melakukan analisis rasio, data industry dapat diperoleh dari berbagai sumber.Berikut adalah dua sumber yang paling umum digunakan :
1.    Robert Morris Associates.Buklet Annual Statement Stuudies,yang diterbitkan oleh Robert Morris Associates, memberikan rasio rasio keuangan bagi banyak industry yang berbeda. Terdapat banyak rasio perusahaan dengan berbagai ukuran sehingga ukuran sebuah perusahaan dapat dibandingka dengan perusahaan yang memiliki ukuran yang serupa di industry yang sama.
2.    Dun and Bradstreet, Dun and Bradstreet memberikkan rasio rasio keuangan bagi industry industry dan kelompok-kelompok perusahaan yang berada di industry yang diklasifikasikan menurut ukurannya.

2.3.4.      Keterbatasan Analisis Rasio
Analisis rasio adalah analisis yang bermanfaat dalam mendeteksi kelebihan dan kekurangan sebuah perusahaan. Meskipun begitu, analisis rasio masih memiliki beberapa keterbatasan, uang dapat menghasilkan berbagai kesimpulan yang menyesatkan.Keterbatasan keterbatasan utama analisis rasio adalah sebagai berikut.
1.                  Membandingkan beberapa perusahaan dengan rata rata industry dapat sulit untuk dilakukan karena perusahaanperusahaan tersebut beroperasii di lebih dari satu industry.Kita lihat sebuah perusahaan yang memproduksi kisi kisi gas, mesin, dan panel panel aluminium,.Rasio perusahaan dapat mengalami penyimpangan dari norma industry tertentu sebagai akibat dari karakteristik karakteristik industri industry lain dimana perusahaan beroperasi.Industri yang digunakan sebagai tolok ukur ( benchmark) untuk perbandingan juga dapat memasukkan perusahaan perusahaan yang terlibat dalam beragam bisnis lain.Hal ini dapat mndistorsikan rata rata rasio bagi industry tersebut.
2.                  Praktik praktik akuntansi yang diterapkan oleh perusahaan dapat berbeda beda. Rasio keuangan sebuah perusahaan dapat menyimpang darii norma karena adanya beragam perbedaan dalam metode akuntansi dan bukannya operasi.
3.                  Perusahaan yang memiliki perubahan penjualan secara musiman dapat menunjukkan penyimpangan yang besar dari norma dalam beberapa masa tertentu namun tidak pada masa masa yang lain.Namun biasanya peubahan musiman seperti ini seharusnya tidak mendistorsikan laporan keuangan tahunan.
GLOSARIUM
1.        Cost of Good Sold-COGS( Harga Pokok Penjualan-HPP) biaya bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan produk produk yang kemudian dijual.
2.        Current Asseets (Aktiva Lancar) aktiva yang dapat diubah menjadi kas dalam waktu kurang dari satu tahun
3.        Current Liability (Kewajiban Lancar) kewajiban yang harus dibayar dalam waktu kurang dari satu tahun.
4.        Debt to Equity Ratio (Rasio utang terhadap ekuitas ) ukuran jumlah pendanaan jangka panjang yang diberikan oleh utang relative terhadap ekuitas
5.        Liquidity (likuiditas) kemampuan sebuah perusahaan untuk memenugi kewajiban kewajiban jangka pendeknya
6.        Margin Laba Bersih (net profit margin) ukuran laba bersih bebagai persentase dari penjualan
7.        Ratio Analysis (analisa rasio) evaluasi atas hubungan yang terjadi antara berbagai variable dalam laporan keuangan.
8.        Return On Assets (Pengembalian atas aktiva) mengukur laba bersih perusahaan sebagai persentase perusahaan sebagai persentase dari total jumlah aktiva yang dimanfaatkan okeh perusahaan,
9.        Return On Equity (Pengembalian atas Ekuitas ) mengukur pengembalian bagi para pemegang saham biasa sebagai persentase dari investasi mereka pada perusahaan.
10.    Times Interest Earned Ratio (Rasio kelipatan pembayaran bunga ) mengukur kemampuan perusahaan untuk menutup pembayaran bunganya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar