Mengevaluasi Kondisi Keuangan Sebuah Perusahaan
2.3.1. Analisa Rasio
Manajer keuangan sebuah perusahaan dapat menggunakan laporan
keuangan untuk menilai kondisi keuangan perusahaan tersebut.Bagian yang penting
dari penilaian ini adalah analisis rasio ( ratio analysis), yang evaluasi atas
hubungan yang terjadi antara berbagai variable dalam laporan keuangam. Rasio
rasio keuangan biasanya diklasifikasikan menurut karakteristik karakteristik
yang menjjadi ukuran.Karakteristik-karakteristik tersebut antara lain :
Ø
Ukuran likuiditas
Likuiditas (liquidity)adalah kemampuan sebuah perusahaan untuk
memenugi kewajiban kewajiban jangka pendeknya.Tingkat likuiditas yang tinggi
dapat meningkatkan keamanan perusahaan,namun tingkat likuiditas yang berlebihan
dapat mengurangi pengembalian perusahaan,contoh perusahaan memiliki jumlah kas
yang berlebihan merupakan suatu pemborosan dan dapat mengurangi pengembalian
sebuah perusahaan . Dua ukuran likuiditas yang umum digunakan adalah sebagai
berikut :
1.
Rasio Lancar.
Rasio lancar
membandingkan aktiva lancar dengan kewajiban lancer dalam bentuk rasio. Rasio ini dinyatakan dengan :
Current
Asseets (Aktiva Lancar)

Current
Liability (Kewajiban Lancar)
2.
Rasio Cepat
Rasio cepat
membutuhkan sedikit penyesuaian dari rasio lancar.Persediaan mungkin tidak
dapat diubah menjadi kas dengan mudah dan oleh sebab itu dapat dikeluarkan
ketika menilai likuiditas.Untuk mendapatkan indikasi yang lebih konservatif
mengenai likuiditas sebuah perusahaan,rasio cepat tidak memasukkan persediaan
sebagai bagian dari pembilang.
Kas + Sekuritas yang dapat
diperjualbelikan + Piutang Usaha

Kewajiban
Lancar
Oleh karena rasio cepat tidak memasukkan persediaan sebagai bagian
dari pembilan,rasio ini menjadi lebih kecil daripada rasio lancar bagi semua
perusahaan yang memiliki persediaan.Semakin besar rasio cepat perusahaan,maka
semakin besar likuiditasnya.
Ø
Ukuran efisiansi
Rasio-rasio
efisiensi mengukur seberapa efisien perusahaan telah mengelola aktiva
aktivanya.Dua rasio efisiensi yang popular dijelaskan dibawah ini :
1.
Perputaran persediaan
Perusahaan
lebih suka menghasilkan tingkat penjualan yang tinggi dengan investasi yang
rendah pada persediaan karena akan semakin sedikit modal yang terikat.Namun,
tingkat persediaan yang terlalu rendah juga tidak menguntungkan karena
mengakibatkan terjadinya kekurangan pasokan yang juga dapat mengurangi
penjualan. Untuk menilai hubungan antara tingkat persediaan perusahaan dengan
penjualan kita dapat menggunakan rasio perputaran persediaan :
Harga Pokok Penjualan ( COGS)


Persediaan
2.
Perputaran aktiva
Perusahaan
lebih menyukai mendukung tingkat penjualan yang tinggi dengan jumlah aktiva
yang relative rendah sehingga artinya perusahaan dapat memanfaatkan aktiva yang
telah diinvestasikan secara efektif. Perusahaan yang memiliki aktiva yang
berlebihan berarti telah menginvestasikan modalnya dengan tidak bijaksana.
Untuk mengukur koefisiensian perusahaan dalam menggunakan aktivanya, kita dapat
menghitung rasio perputaran aktiva. Rasio ini dinyatakan dalam perhitungan
sebagai berikut.
Penjualan Bersih (Net Sales)

Total Aktiva
Ø
Ukuran pengungkit keuangan (financial leverage)
Pengungkit
(leverage) keuangan mencerminkan tingkat sejauh mana perusahaan menggunakan
dana pinjaman untuk mendanai aktiva-aktivanya.Perusahaan yang meminjam sebagian
besar modalnya memilii tingkat leverage keuangan yang tinggi.Hal ini dapat
memberikan pengaruh yang menguntungkan bagi para pemilik keuntungan yang
diperoleh memberikan kinerja yang baik, karena keuntungan yang diperoleh
perusahaan dapat disebarkan ke kelompok pemilik yang relative kecil.Namun,
ketika perusahaan memberikan kinerja yang buruk,,, tingkat leverage keuangan
yang tinggi bias membahayakan.Perusahaan dengan tingkat leverage keuangan yang
tinggi akan menaggung biaya pendanaan tetap yang tinggi ( beban bunga ) yang
harus dibayar tanpa melihat berapa besar tingkat penjualan yang dihasilkan oleh
perusahaan.Perusahaan perusahaan ini memiliki kemungkinan lebih besar mengalami
masalah dalam pelunnasan utand utangnya dan oleh sebab itu dianggap sebagai
perusahaan yang memiliki risiko tinggi.sebaliknya,perusahaan yang memperoleh
sebagian besar modalnya dari pendanaan ekuitas akan menaggung pembayaran utang
yang lebih kecil dan karenanya memiliki risiko rendah.
Meskipun
tingginya proporsi pendanaan ekuitas dapat mengurangi risiko, Hal ini juga bias
memaksa keuntungan agar disebarkan secara luas ke banyak pemegang
saham.Perusahaan yang sangat bergantung pada ekuitas pada umumnya memiliki
pemegang saham dalam jumlah besar yang akan bebagi keuntungan perusahaan. Hal
ini kemungkinan dapat mendilusi keuntungan yang dibagikan ke masing masing
pemegang saham sebagai deviden.
1.
Rasio Utang terhadap Ekuitas
Rasio utang
terhadap ekuitas ( debt to equity ratiioo) adalah ukuran jumlah pendanaan
jangka panjang yang diberikan oleh utang relative terhadap ekuitas.Rasio ini
dinyatakan dalam rumus sebagai berikut :
Utang Jangka Panjang

Ekuitas Pemilik
2.
Rasio kelipatan pembayaran bunga
Rasio kelipatan
pembayaran bunga (times interest earned ratio ) mengukur kemampuan perusahaan
untuk menutup pembayaran bunganya.Jika sebuah perusahaan memiliki tingkat laba
sebelum bunga dan pajak (EBIT) yang rendah relative terhadap besarnya beban
bunga. Penurunan sejumlah kecil EBITdi masa depan dapat memaksa perusahaan
gagal membayar pinjamannya.Sebaliknya, tingkat EBITyang tinggi relative
terhadap beban bunga tahunan menunjukkan bahwa meskipun EBIT tahun depan
mengalami penurunan yang substansialm, perusahaan masih tetap mempu menutup
beban bunganya. Rasio kelipatan pembayaran bunga sebagai berikut :
Laba
sebelum Bunga dan Pajak ( EBIT)

Beban
Bunga Tahunan
Ø
Ukuran Profitabilitas
Ukuran
profitabilitas menunjukkan kinerja operasii sebuah perusahaan selama satu
periode tertentu. Jumlah laba yang dihasilkan oleh perusahaan dapat diukur
relative terhadap tingkat penjualan, aktiva, atau ekuitas perusahaan.
Rasio rasio yang mengukur hubungan
hubungan ini dijelaskan sebagai berikut
1.
Margin Laba Bersih (net profit margin)
Margin laba
bersih adalah ukuran laba bersih sebagai prosentase dari penjualan.Rasio ini
mengukur perbandingan setiap penjualan yang nantinya menjadi laba bersih.Margin
laba bersih dihitung dengan cara sebagai berikut :
Laba Bersih

Penjualan Bersih
2.
Pengembalian atas aktiva (Return On Assets)
Pengembalian
atas aktiva (ROA) mengukur laba bersih perusahaan sebagai persentase perusahaan
sebagai persentase dari total jumlah aktiva yang dimanfaatkan okeh perusahaan,
Laba Bersih

Total Aktiva
Semakin tinggi
ROA,maka semakin efisien perusahaan tersebut memanfaatkan aktivanya untuk
menghasilkan laba bersih .
3.
Pengembalian atas Ekuitas ( Return On Equity)
Pengembalian
atas Ekuitas ( ROE) mengukur pengembalian bagi para pemegang saham biasa
sebagai persentase dari investasi mereka pada perusahaan.Para pemegang saham
lebih menyikai nilai ROE yang sangat tinggi karena ROE yang tinggi menunjukkan
pengembalian yang tinggi relative terhadap jumlah investasi yang telah mereka
tanamkan. Pengembalian atas ekuitas dinyatakan dalam :
Laba Bersih

Ekuitas Pemilik
2.3.2.Interpretasi rasio rasio keuanganyang berbeda dari norma
industri
Rasio - rasio
|
Interpretasi
umum jika rasio berada jauh di bawah normal
|
Interpretasi
umumjika rasio berada jauh di atas normal
|
Rasio Likuiditas
|
||
Rasio Lancar
|
Kekurangan likuiditas
|
Kelebihan likuiditas
|
Rasio Cepat
|
Kekurangan likuiditas
|
Kelebihan likuiditas
|
Rasio Efisiensi
|
||
Perputaran persediaan
|
Kelebihan persediaan
|
Kekurangan persediaan
|
Perputaran aktiva
|
Kelebihan tingkat aktiva secara relative terhadap penjualan
|
Kekurangan aktiva berdasarkan
tingkat penjualan yang ada
|
Rasio Pengungkit
|
||
Rasio utang terhadap ekuitas
|
Tingkat utang jangka panjang yang rendah
|
Tingkat utang jangka panjang yang berlebih
|
Kelipatan pembayaran
bunga
|
Potensi masalah arus kas karena mengharuskan pembayaran bunga
yang tinggi trelatif terhadap laba yang tersedia unutuk pembayaran bunga.
|
Perusahaan dapat dengan mudah membayar utangnya
|
Rasio Profitabilitas
|
||
Margin laba bersih
|
Beban relative tinggi terhadap penjualan
|
Beban relative rendah terhadap penjualan
|
Pengembalikan atas aktiva
|
Laba bersih relative rendah terhadap jumlah aktiva yang dimiliki
oleh perusahaan
|
Laba bersih relative tinggi terhadap jumlah aktiva yang dimiliki
oleh perusahaan
|
Pengembalian atas ekuitas
|
Laba bersih relative rendah terhadap jumlah ekuitas yang telah
diinvestasikan dalam perusahaan
|
Laba bersih relative tinggi terhadap jumlah ekuitas yang telah diinvestasikan
dalam perusahaan
|
2.3.3.
Sumber sember informasi untuk analisis rasio
Untuk membantu melakukan analisis rasio, data industry dapat
diperoleh dari berbagai sumber.Berikut adalah dua sumber yang paling umum
digunakan :
1.
Robert Morris Associates.Buklet Annual Statement Stuudies,yang
diterbitkan oleh Robert Morris Associates, memberikan rasio rasio keuangan bagi
banyak industry yang berbeda. Terdapat banyak rasio perusahaan dengan berbagai
ukuran sehingga ukuran sebuah perusahaan dapat dibandingka dengan perusahaan
yang memiliki ukuran yang serupa di industry yang sama.
2.
Dun and Bradstreet, Dun and Bradstreet memberikkan rasio rasio
keuangan bagi industry industry dan kelompok-kelompok perusahaan yang berada di
industry yang diklasifikasikan menurut ukurannya.
2.3.4.
Keterbatasan Analisis Rasio
Analisis rasio adalah analisis yang bermanfaat dalam mendeteksi
kelebihan dan kekurangan sebuah perusahaan. Meskipun begitu, analisis rasio
masih memiliki beberapa keterbatasan, uang dapat menghasilkan berbagai kesimpulan
yang menyesatkan.Keterbatasan keterbatasan utama analisis rasio adalah sebagai
berikut.
1.
Membandingkan beberapa perusahaan dengan rata rata industry dapat
sulit untuk dilakukan karena perusahaanperusahaan tersebut beroperasii di lebih
dari satu industry.Kita lihat sebuah perusahaan yang memproduksi kisi kisi gas,
mesin, dan panel panel aluminium,.Rasio perusahaan dapat mengalami penyimpangan
dari norma industry tertentu sebagai akibat dari karakteristik karakteristik
industri industry lain dimana perusahaan beroperasi.Industri yang digunakan
sebagai tolok ukur ( benchmark) untuk perbandingan juga dapat memasukkan
perusahaan perusahaan yang terlibat dalam beragam bisnis lain.Hal ini dapat
mndistorsikan rata rata rasio bagi industry tersebut.
2.
Praktik praktik akuntansi yang diterapkan oleh perusahaan dapat
berbeda beda. Rasio keuangan sebuah perusahaan dapat menyimpang darii norma
karena adanya beragam perbedaan dalam metode akuntansi dan bukannya operasi.
3.
Perusahaan yang memiliki perubahan penjualan secara musiman dapat
menunjukkan penyimpangan yang besar dari norma dalam beberapa masa tertentu
namun tidak pada masa masa yang lain.Namun biasanya peubahan musiman seperti
ini seharusnya tidak mendistorsikan laporan keuangan tahunan.
GLOSARIUM
1.
Cost of Good Sold-COGS( Harga Pokok Penjualan-HPP) biaya bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan produk produk
yang kemudian dijual.
2.
Current Asseets (Aktiva Lancar) aktiva yang dapat diubah menjadi kas dalam waktu kurang dari satu
tahun
3.
Current Liability (Kewajiban Lancar) kewajiban yang harus dibayar dalam waktu kurang dari satu tahun.
4.
Debt to Equity Ratio (Rasio utang terhadap ekuitas ) ukuran jumlah pendanaan jangka panjang yang diberikan oleh utang
relative terhadap ekuitas
5.
Liquidity (likuiditas) kemampuan sebuah perusahaan untuk memenugi kewajiban kewajiban
jangka pendeknya
6.
Margin Laba Bersih (net profit margin) ukuran laba bersih bebagai persentase dari penjualan
7.
Ratio Analysis (analisa rasio) evaluasi atas hubungan yang terjadi antara berbagai variable dalam
laporan keuangan.
8.
Return On Assets (Pengembalian atas aktiva) mengukur laba bersih perusahaan sebagai persentase perusahaan
sebagai persentase dari total jumlah aktiva yang dimanfaatkan okeh perusahaan,
9.
Return On Equity (Pengembalian atas Ekuitas ) mengukur pengembalian bagi para pemegang saham biasa sebagai
persentase dari investasi mereka pada perusahaan.
10.
Times Interest Earned Ratio (Rasio kelipatan pembayaran bunga ) mengukur kemampuan perusahaan untuk menutup pembayaran bunganya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar